Posts

Showing posts from 2016

SUGAR - Bab 3

Image
Maureen - Perjalanan baginya adalah untuk tersesat Pantai Saint Guirec Ploumanac'h Bretagne, Prancis Matahari mulai turun. Alam beringsut hening. Manusia terpukau. Waktu adalah rangkaian dari cerita-cerita. Dan rangkaian cerita apa yang akan terjadi setelah sepenggal matahari turun dan naik esok hari tak ada yang tahu. Karena tak ada yang manusia ketahui kecuali ingatan masa lalu. Dan bagi Ferri, masa lalu yang paling besar sekaligus paling menghantuinya adalah Maureen.             Maureen, melakukan perjalanan seorang diri dari kota asalnya Canberra menuju beberapa kota di Indonesia berbekal tas punggung 25 liter yang terus ia bawa selama perjalanannya. Seperti kebanyakan warga Australia yang berinisiatif melakukan liburan, Bali merupakan tujuan utama mereka. Begitu juga dengan Maureen yang sudah beberapa kali pergi ke Bali dengan teman-teman ataupun keluarganya. Dan saat itu, tahun 2005, Maureen memutuskan menjelajahi kota-kota lain di Indonesia seorang diri. Mauree

SUGAR - Bab 2

Image
Sugar dan Dia Yang Berganti Kulit             Dug!             “Ferri, nyetirnya bisa pelan sedikit gak ? Ban motornya dari tadi menghantam lubang terus. Dihindari lubangnya, jangan main terobos gitu.”             Sugar protes karena walaupun memang sekarang ia menumpang motor bebek milik Ferri, ia merasa pantatnya tidak pantas beberapa kali menerima antukan jok motor keras membal oleh roda motor melewati lubang dengan kecepatan diatas rata-rata.             "Maaf Neng. Ya ya, ni A’ pelan-pelan ya."  Ferri dengan dialek sunda nya yang kental meminta maaf untuk kesekian kalinya kepada Sugar.             Di belakang punggung Ferri, Sugar mengeluarkan nafas berat dan Ferri tetap tidak memperlambat laju sepeda motor kumelnya.             Bagaimanapun juga ia mengagumi keramahan penduduk sekitar Pangandaran. Termasuk Ferri, pemuda dengan umur yang ia taksir sekitar 30 tahun yang ditemuinya pada hari kedua persinggahannya di Pangandaran. Mulai dari pertemua

SUGAR - Bab 1

Image
Sugar dan Pemuda Pangandaran Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia.             Sugar dan pemuda pangandaran sama-sama melempar pandangan jauh ke garis horizontal pemisah biru langit dan biru air. Keduanya duduk bersampingan beralaskan pasir putih dengan wajah lurus menatap garis cakrawala tak berbatas. Mereka seakan-akan berlomba menggencarkan kebisuan dalam riuhnya suara ombak dan pekiknya sinar matahari. Kebisuan yang bertubi-tubi muncul setelah kata-kata yang terlontar beberapa saat lalu dari mulut sang pemuda pangandaran. Serangkaian kata yang cukup membuat mulut Sugar bungkam dan tak lagi memperlihatkan deretan gigi-gigi terawat putihnya kala tertawa kepada sang pemuda.             Di senja dua hari yang lalu pemuda pangandaran bertanya kepadanya, "ini bukan musim turis, bukan musim liburan. Apa yang kamu lakukan disini?"             Sugar hanya berujar "banyak hal yang bisa dilakukan disini oleh banyak orang selain menjadi turis” hanya itu sambil

Sixième Sens

Image
                       Au milieu de sa promenade habituelle avec sa maitresse, une petite boule de poils s’immobilise soudainement. La maitresse s’éloigne de son chien sans remarquer qu’il ne la suit plus. Au lieu de la rejoindre, l’animal prend une toute autre direction et se met à suivre une odeur familière. Son flair le pousse à traverser une route à double sens pour rejoindre un trottoir longeant la Seine. Tout en se précipitant dangereusement de l’autre côté, il évite instinctivement les roues des véhicules qui circulent vite ce samedi matin. Arrivé sur le trottoir d’en face, le chien continue son périple en suivant le fleuve.             Un paysage pittoresque s’offre à la vue du chien en ce début de printemps : de belles péniches sont amarrées, les arbres viennent de feuiller, les parterres sont fleuris et le ciel est teinté d’un magnifique bleu d’azur.             Sur ses courtes pattes, il se rue vers l’entrée du parc de l’île Saint-Germain, situé au milieu de la